Wawasan Eksklusif: Prospek Perekonomian Industri Minyak Kelapa Sawit Indonesia dari Sudut Pandang Pemasok.
Susan Tricia, Redaktur Majalah Palm Oil Today Indonesia berhasil melakukan wawancara singkat dengan PT Binasawit Makmur (Anak perusahaan PT Sampoerna Agro Tbk), sebuah perusahaan pemasok bibit terkemuka di industri Minyak Kepala Sawit Indonesia, untuk membahas keberlangsungan industri Minyak Kelapa Sawit Indonesia selama pandemi dan apa harapannya untuk masa depan.
1. Susan: Apakah anda bisa membagikan sedikit mengenai pengalaman anda dalam bidang industri minyak kelapa sawit dan latar belakang singkat perusahaan anda kepada pembaca kami?
PT Binasawit Makmur (PT BSM) bergerak di bidang penelitian benih dan kegiatan perkecambahan benih. Sejak tahun 1994, ia telah berkembang menjadi pusat penelitian dan pengembangan agronomi berbasis umum. Dan juga pada tahun 1994, kami memperoleh Izin untuk Mengimpor Bibit Kelapa Sawit (varian DxD, TxP dan DxP) dari Kosta rika. Perusahaan melakukan penelitian dan pengembangan serta pembudidayaan bibit kelapa sawit. Aktivitas ini berlangsung di dua perkebunan, Surya Adi dan Mesuji, di Sumatera. Fasilitas kami mencakup seluas 1.172 hektar.
Dibuat menggunakan teknologi tercanggih, keunggulan subvarian Semi Kloning memiliki hasil yang lebih bagus dan tingkat homogenitas yang lebih tinggi, bahkan dibandingkan dengan pendahulunya DxP Sriwijaya yang unggul. Semua varian benih kecambah perusahaan telah dilindungi sejak tahun 2008 oleh Sertifikat Perlindungan Varian Tanaman yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Setelah mendapat persetujuan dari otoritas, sejak tahun 2015 Perusahaan juga mulai memasarkan varian Semi Kloning DxP Sriwijaya.
Saat ini, Perusahaan aktif memproduksi 6 varian benih unggul kelapa sawit (termasuk 6 subcarian Semi Kloning), dan dipasarkan dengan merek DxP Sriwijaya. Bibit unggul tersebut ditanam di kebun milik Perusahaan dan dijual kepada pelanggan di luar Indonesia.
Di penghujung tahun 2020, benih Sriwijaya berhasil menguasai 13% pangsa pasar, terbesar kedua di industrinya. Perusahaan berkomitmen untuk melanjutkan upaya penelitian dan pengembangan benih unggul, guna menghasilkan inovasi dan produktivitas yang lebih besar di tahun-tahun mendatang.
2. Susan: PT Binasawit Makmur sangat mapan di industri minyak kelapa sawit sejak tahun 1994, apa saja keunggulan kompetifi anda dibanding pesaing anda?
Perbedaan terutama PT BSM adalah plasma nutfah unggul yang beragam, yang secara historis berasal dari hasil seleksi pusat penelitian internasional yang kredibel dan diakui, terdiri dari 255 Dura dari 7 asal dan 50 Pisifera dari 7 asal. Salah satu Pisifera terbaik kami adalah Pisifera dari Nigeria. Perusahaan juga memiliki program memperkaya plasma nutfah dengan memperkenalkan materi genetik dari asal kelapa sawit di Afrika Barat dan Amerika Selatan, serta kerjasama PT BSM dalam uji coba progran interspesifik hibrida dengan perusahaan minyak kelapa sawit terkemuka di Amerika Selatan.
Secara mendasar, PT BSM telah menjalankan strategi pemuliaan yang komprehensif dengan menggabungkan strategi klasis berbasis seleksi berulang, hingga kultur jaringan untuk memajukan materi genetik serta strategi penanda molekular terintergrasi untuk seleksi. Semua aktivitas penelitian ini, yang termasuk uji coba lapangan, dilakukan di di zona pertumbuhan kelapa sawit di Sumatera Selatan yang termasuk dalam kelas 2 dan 3 kesesuaian lahan, termasuk daerah yang terekspos pada kekeringan.
Sistem produksi benih PT BSM merupakan salah satu sistem produksi benih terbaik di Indonesia, memproduksi benih berkecambah berkualitas tinggi dan dapat ditelusuri, dengan kontrol kualitas yang sangat ketat, serta telah bersertifikat ISO 9001:2015, ISO 14001:2015, ISO 45001:2018. Ia juga didukung oleh tim Penelitian & Pengembangan dan Keberlanjutan dalam memberikan dukungan praktik agronomi terbaik dengan laboratorium analitik terakreditasi ISO 17025:2017.
3. Susan: Indonesia kini terkenal sebagai industri minyak kelapa sawit terbesar di dunia, menurut anda bagaimana Indonesia dapat mencapat hal tersebut? Dan bagaimana keterlibatan PT Bina Sawit Makmur dalam tahap awal ekspansi industri minyak kelapa sawit?
Industri minyak kelapa sawit Indonesia, telah, dalam beberapa tahun terakhir, menarik perhatian dunia karena perkembangan pesatnya, yang telah merubah persaingan global atas minyak nabati, dan juga karena sejumlah masalah sosial, ekonomi dan lingkungan. Industri minyak kelapa sawit Indonesia memiliki sejarah yang panjang sejak zaman kolonial.
Industri minyak kelapa sawit Indonesia memulai pertumbuhan pesatnya sejak pendirian perkebunan swasta nasional dan pengenalan kerjasama antara petani kelapa sawit dan perusahaan yang dikenal sebagai program perkebunan inti dan petani kecil. Melalui banyak skema petani kecil, total area perkebunan kelapa sawit Indonesia meningkat dari sekitar 300 hektar di tahun 1980 menjadi 11,6 juta hektar di tahun 2016.
Pada tahun 2006, Indonesia berhasil menggantikan Malaysia sebagai produsen CPO terbesar di dunia dan pada tahun 2016, pangsa pasar Indonesia mencapai 54% dalam produksi CPO dunia, sementara Malaysia berada di urutan kedua dengan pangsa pasar 32%.
Pada tahun 2020, total perkebunan kelapa sawit di Indonesia mencakup 16,38 juta hektar di tahun 2020. 40% di antaranya dimiliki oleh petani kecil.
PT BSM tetap menonjol sebagai produsen benih kelapa sawit berkecambah di Indonesia. Benih kami dikenal karena kandungan minyaknya yang unggul, pertumbuhan vertikal yang rendah, dan potensi hasil yang tinggi. Oleh karena itu, berkontribusi terhadap pengembangan berkelanjutan industri minyak kelapa sawit di Indonesia. Selain itu, area fokus lain termasuk inovasi berkelanjutan melalui Divisi Penelitian & Pengembangan yang bertanggung jawab untuk menciptakan dan memberikan solusi inovatif di bidang agronomi, termasuk pemberantasan hama dan penyakit serta pemuliaan tanaman.
Kami menjaga dan meningkatkan daya saing perushaan di segi keunggulan dan kualitas. Upaya mendukung distribusi distribusi benih unggul kelapa sawit dan program pemerintah untuk meremajakan perkebunan raykat menempatkan PT BSM pada posisi strategis dalam memastikan akses terhadap varian unggul sehingga meningkatkan kualitas, produktivitas, dan efisiensi nasional secara berkelanjutan.
1. Susan: Biaya merupakan perhatian utama selama pandemi, bagaimana pelanggan anda menanggapi hal tersebut dalam masa sulit tersebut? Bagaimana anda memitigasi kekhawatiran mereka?
Kata kuncinya adalah kepuasan pelanggan. Bagaimana memahami beragam pelanggan adalah hal penting. Pelanggan PT BSM terdiri dari pelanggan korporat, petani kecil di bawah naungan perusahaan, serta petani mandiri dan petani kecil yang terdaftar dalam program peremajaan pemerintah (PSR). Perusahaan berkomitmen untuk mendukung program peremajaan pemerintah. Dengan demikian, PT BSM memiliki hubungan yang baik dengan pewaralaba dan petani kecil melalui program PSR. Perusahaan memberikan skema insentif bagi keberhasilan program PSR.
2. Susan: Bibit anda termasuk premium, menurut anda mengapa industri minyak kelapa sawit rela membayar lebih untuk bibit yang berkualitas dengan merek yang lebih terkenal?
Sebenarnya, bibit hanya berkontribusi kurang dari 10% terhadap biaya produksi pada umumnya. Namun, dampaknya bisa mencapai 50% dari hasil produksi. Seperti yang kita ketahui, syarat utama praktik pengelolaan kelapa sawit terbaik adalah lahan yang sesuai, aplikasi pemupukan, praktik terbaik agronomi, dan yang terpenting adalah materi genetik. Ia harus berasal dari program pemuliaan yang baik. Oleh karena itu, PT BSM mempertimbangkan untuk melakukan proses terbaik dalam proses pemuliaan, produksi benih, distribusi benih, hingga pengiriman ke pelanggan.
3. Susan: 2020 merupakan tahun yang susah, menurut opini anda, apakah industri minyak kelapa sawit sangat terpengaruh? Apa yang anda harapkan bagi industri di tahun 2021 hingga 2022 melihat sentimen pemulihan dan pertumbuhan apa saja yang diharapkan dari PT Bina Sawit Makmur? Apakah anda juga mengharapkan ekspansi perkebunan dalam masa ini? Jika iya, area apa saja yang menjadi fokus anda?
Tahun 2020 memang menjadi tahun yang penuh kesulitan. Di sisi lain, kontributor penting untuk kinerja kami yang tangguh pada tahun 2020 adalah bisnis benih kami, yang penjualannya hampir dua kali lipat dari tahun 2019 dan 50% lebih tinggi dari target kami di tahun 2020. Hal ini menempatkan kami sebagai produsen minyak kelapa sawit terbesar kedua di Indonesia dengan kurang lebih 13% pangsa pasar dari volume industri, diperkirakan sekitar 87 juta unit. Keberhasilan kami sebagian besar karena penetrasi yang lebih dalam ke program peremajaan petani kecil yang kini menjadi salah satu sorotan industri oleh pemerintah. Seperti di tahun 2020, kami percaya prospek pertumbuhan yang substansial masih tetap ada untuk tahun 2021 – 2022, karena banyak perkebunan plasma di Indonesia yang telah berusia di atas 25 tahun dan membutuhkan peremajaan, sehingga mendapatkan manfaat dari benih unggul kami.
Kami memperkirakan harga CPO akan tetap optimis pada tahun 2021, didukung oleh pemulihan permintaan karena negara-negara di seluruh dunia bersatu untuk melawan Covid-19 melalui inisiatif distribusi vaksinasi massal. Permintaan CPO akan tetap kuat di masa depan, didorong faktor ganda terus meningkatnya populasi global dan ketersediaan lahan yang subur. Tidak hanya CPO merupakan minyak yang serbaguna, ia juga tidak tertandingi di antara minyak nabati dalam hal efisiensi penggunaan lahan per volume yang dihasilkan. Dari sekitar kurang dari 10% selama tahun 1960-an, CPO kini menyumbang 35% dari total permintaan minyak nabati dunia, yang diperkirakan akan mencapai dua kali lipat sekitar 310 juta ton pada tahun 2050.
Oleh karena itu, sungguh meyakinkan ketika melihat praktik industri minyak kelapa sawit menjadi semakin selaras dengan standar internasional. Lebih banyak perkebunan dan produsen global yang bersertifikasi. Hal ini akan meningkatkan dukungan dan keyakinan pasar terhadap keberlanjutan di sektor ini. Kami juga mendukung inisiatif pemerintah Indonesia untuk menggencarkan penelitian minyak kelapa sawit untuk membantu negara tersebut mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang disahkan secara global, dan untuk mendorong kontribusinya dalam memastikan ketahanan pangan, kedaulatan energi dan kesejahteraan bangsa.
4. Susan: Bisakah anda memberikan nasihat kepada industri minyak kelapa sawit dalam masa sulit ini? Faktor apa saja yang harus mereka perhatikan?
Pengembangan perkebunan minyak kelapa sawit di seluruh dunia, khususnya di Indonesia, telah menyebabkan meningkatnya persaingan global di antara tanaman penghasil minyak nabati. Kelapa sawit dikenal lebih unggul dengan produktivitas tertinggi dibandingkan tanaman lain dengan kemampuan memproduksi lebih banyak minyak per hektar secara signifikan. Untuk alasan ini, berbagai jenis praktik persaingan tidak sehat telah menjadikan kelapa sawit sasaran sejak awal tahun 1980-an.
Oleh karena itu, pengembangan berkelanjutan semakin mendapatkan perhatian dalam indsutri yang telah membuka jalan bagi prinsip-prinsip keberlanjutan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan operasional kami dalam industri minyak kelapa sawit. PT BSM beserta Grup Sampoerna Agro telah melakukan upaya yang signifikan untuk melakukan Praktik Pertanian yang Baik dalam memastikan pengelolaan perkebunan yang tepat dan bertanggung jawab di dalam perkebunan kami. Kami percaya bahwa semua rekan kami harus menempatkan keberlanjutan sebagai prioritas utama serta meningkatkan produktivitas mereka. Dengan demikian, industri akan menjadi lebih tangguh di masa yang penuh tantangan seperti saat ini.
Comments