top of page

Wawancara Eksklusif dengan Pemeran Utama Industri Minyak Kelapa Sawit

Bergabunglah dengan kami pada wawancara eksklusif dengan dua pemeran utama industri minyak kelapa sawit dari Malaysia. Dimana mereka secara terbuka menyampaikan pandangan mereka akan industri minyak kelapa sawit Malaysia tahun ini serta apa yang bisa diharapkan dari sekarang hingga tahun 2021.Tidak ada ramalan, hanya pendapat faktual, dan panduan yang membantu kita melalui masa sulit ini.



Latar belakang dari dua ahli minyak kelapa sawit dalam wawancara kali ini

  1. MPOA

(FOTO) Datuk Nageeb Wahab, Direktur Utama Malaysian Palm Oil Association (MPOA)

Didirikan pada tahun 1999 sebagai entitas tunggal untuk menggantikan 3 organisasi utama dalam bidang perkebunan, Rubber Growers Association (RGA), the United Planting Association of Malaysia (UPAM), dan the Malaysian Oil Palm Growers Council (MOPGC).


MPOA telah ditugaskan dengan fungsi penting yaitu menjaga keseimbangan kebutuhan dan kepentingan berbagai sektor untuk sinergi dan pengembangan industri perkebunan secara keseluruhan. Meskipun sebagai organisasi yang hanya fokus pada minyak kelapa sawit, MPOA juga melayani kepentingan perkebunan lain, di antaranya karet, kelapa, kokoa, tebu, dan lain-lain. Ia juga melayani isu-isu yang tidak berhubungan dengan tanaman, seperti tenaga kerja, perdagangan, harga, dan keberlangsungan. Sebagai suara tunggal yang berpengaruh, MPOA mewakili kebutuhan yang kompleks dari industri perkebunan secara efektif terlebih lagi pada kondisi ekonomi yang mengglobal dengan cepat.


Hari ini, MPOA memiliki 120 anggota badan termasuk pelaku usaha utama di Malaysia dengan total lahan hampir seluas 2 juta hektar atau 40% dari area plantasi kelapa sawit di Malaysia.


2. MPOB


(FOTO) Dr. Ahmad Parveez Ghulam Kadir, Direktur Jendral Malaysian Palm Oil Board (MPOB)

Malaysian Palm Oil Board (MPOB), didirikan pada 1 Mei 2020, merupakan lembaga pemerintah yang bertanggung jawab untuk pengembangan industri minyak kelapa sawit di Malaysia. Berfungsi di bawah Kementerian Industri Perkebunan dan Komoditas, tugas utamanya adalah mempromosikan dan mengembangkan tujuan, kebijakan, dan prioritas nasional demi kesejahteraan industri minyak kelapa sawit Malaysia.


Untuk mendorong kemajuan industri, MPOB fokus pada penelitian dan pengembangan pada spektrum nilai dalam industri minyak kelapa sawit. Ia menganut strategi 3 cabang untuk memaksimalkan sinergi antara perkembangan ekonomi, pengelolaan lingkungan, dan pertambahan nilai untuk memastikan pertumbuhan masa depan dapat dilakukan dalam kerangka yang berkelanjutan. MPOB menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi yang inovatif, dan telah memenangkan berbagai penghargaan, baik lokal, maupun secara global. Ia memiliki peranan yang penting dalam mempromosikan keunggulan industri yang selaras dengan misinya – meningkatkan kesejahteraan industri minyak kelapa sawit Malaysia melalui penelitian, pengembangan, dan layanan terbaik.


Visi MPOB adalah menjadi institusi penelitian dan pengembangan penerima penghargaan Nobel Laureate yang pertama, memimpin dan mendorong pengembangan industri minyak kelapa sawit yang beragam, menambah nilai, bersaing secara global dan berkelanjutan.


1. Terima kasih telah meluangkan waktu anda untuk wawancara ini. Sedikit untuk menghangatkan suasana; jadi pada saat seperti ini di mana semua orang tetap bekerja dari rumah, bagaimana rutinitas keseharian anda?


MPOA: Sejak penutupan akses dikarenakan COVID-19 atau yang lebih dikenal dengan sebutan Movement Control Order (MCO) di Malaysia efektif per tanggal 18 Maret, Sektretariat MPOA tetaplah sibuk dan memegang peranan penting dalam meyakinkan pemerintah agar sektor perkebunan dapat tetap beroperasi dan memastikan kebutuhan anggota kami terjaga dengan berhubungan dengan pihak berwenang. Alhasil, sektor perkebunan terhindar dari penutupan dan pemberhentian operasional, terkecuali 1 hari di Malaysia dan 14 hari di Sabah. Kami tidak ingin membayangkan jika industri ini, terlebih lagi sektor minyak kelapa sawit harus ditutup seperti sektor lain, karena kita berurusan dengan komoditas yang mudah rusak jika tidak dipanen dan akan membusuk, menyebabkan kerusakan yang sulit diperbaiki, serta memiliki dampak dan efek yang signifikan, terutama pada 1 juta petani kecil di negeri ini di mana kehidupan mereka sangat bergantung padanya. Anggota-anggota yang berterima kasih merespon dengan menyumbangkan lebih dari 5 juta Ringgit Malaysia untuk melawan pandemi dalam bentuk peralatan medis kepada rumah sakit dan institusi milik negara.


MPOB: The Movement Control Order (MCO) yang diumumkan oleh pemerintah pada tanggal 18 Maret 2020 mewajibkan semua orang untuk tinggal di rumah dan mengadopsi norma baru. Sejak saat itu mayoritas karyawan MPOB telah bekerja dari rumah untuk memastikan agar fungsi dan pelayanan MPOB terhadap industri tidak terganggu selama masa penutupan akses. Sebagai Direktur Jenderal MPOB, saya lebih sering melakukan tugas saya dari rumah dan sesekali berkunjung ke kantor MPOB jika saya diperlukan di sana. Beberapa aktivitas dapat dilakukan melalui konferensi video. Pada permulaan MCO, saya sibuk membantu anggota industri untuk memastikan industri pendukung maupun pemberi layanan dapat beroperasi untuk memastikan seluruh sektor di industri minyak kelapa sawit yang diperbolehkan untuk beroperasi dapat berfungsi tanpa kendala maupun hambatan. Kami juga membantu pelaku usaha di industri pendukung untuk memperoleh persetujuan beroperasional dari Dewan Keamanan Nasional melalui MITI untuk memastikan operasional industri minyak kelapa sawit tidak terpengaruhi. Ada banyak pertanyaan dari perusahaan dan asosiasi telah direspon demi menjelaskan isu terkait kondisi MCO dan perkembangannya.


Dalam masa ini, MPOB telah mengeluarkan surat-surat yang memberitahukan kepada pelaku usaha di industri melalui asosiasi terkait mengenai tunjangan beroperasional serta memberikan Standar Prosedural untuk memastikan mereka dapat beroperasi sesuai dengan Standar Prosedural yang diberikan oleh Dewan Keamanan Nasional, Standar Prosedural terkait minyak kelapa sawit yang dikeluarkan oleh MPOB serta beberapa perusahaan perkebunan. Surat baru dengan Standar Prosedural yang telah diperbaharui dikeluarkan setiap kali pemerintah memperpanjang MCO dan pada saat mengubah MCO menjadi CMCO lalu menjadi RMCO. MPOB juga telah mengeluarkan surat terkait pelaku usaha industri (petani, pabrik dan penyulingan) yang diperuntukkan agar mereka dapat membawa saat melakukan tugasnya dari satu tempat ke tempat lain selama MCO. Surat-surat juga dibagikan di media sosial MPOB serta pada situs web. MPOB terus menerus memberikan informasi terbaru kepada para pihak pemangku kepentingan dalam hal implementasi MCO terkait sektor minyak kelapa sawit melalui media sosial, layanan hotline dan situs web.


Industri minyak kelapa sawit merupakan salah satu sektor ekonomi yang penting di mana telah diberikan izin oleh pemerintah agar dapat terus berproduksi selama MCO. Hal ini termasuk memanen Tandan Buah Segar / Fresh Fruit Bunches (FFB) oleh perkebunan dan petani kecil; memroses FFB oleh pabrik minyak kelapa sawit dan memroses minyak kelapa sawit mentah oleh penyulingan guna memproduksi minyak makan bagi pasar domestik. Namun, semua pihak yang terlibat dalam operasional harus mengambil langkah pencegahan penyebaran COVID-19. Di antaranya mengurangi tenaga kerja dan mobilitasnya agar kontak fisik terhindari (jarak sosial) dan para pekerja harus pulang ke rumah masing-masing setelah pulang kerja. Mereka juga diingatkan untuk menjaga kebersihan diri masing-masing dengan mencuci dan mensanitasi tangan mereka.

2. Menurut anda apa saja tantangan yang dihadapi oleh industri minyak kelapa sawit pada masa yang tidak menentu ini? Dan apa saja langkah-langkah yang diambil untuk menghadapi tantangan-tantangan ini?

MPOA: Sektor perkebunan di Malaysia tengah menghadapi banyak masalah, seperti kekurangan tenaga kerja, peningkatan biaya produksi serta masalah keberlangsungan. Pada masa yang penuh ketidak pastian ini, isu-isu ini terus menyerang industri namun yang lebih menjadi perhatian adalah penurunan drastis permintaan sebagai akibat penutupan sebagian besar usaha pada pasar global. Hal ini berdampak pada meningkatnya stok barang yang mengakibatkan merosotnya harga seperti komoditas lain pada umumnya. Komoditas ini adalah pengambil harga, sehingga sangat rentan terhadap perubahan harga yang besar dan ini merupakan tantangan kami yang berkelanjutan. Tantangan besar lainnya adalah memastikan tenaga kerja yang 85% nya merupakan tenaga kerja asing tetap tinggal dan tidak meninggalkan industri. Kami sangat beruntung tenaga kerja yang ada tetap tinggal, namun tidak ada penambahan tenaga kerja untuk mengisi tenaga kerja yang hilang sejak penutupan akses. Hal lain yang kami takuti adalah pekerja-pekerja ini akan ingin pulang ke keluarganya setelah penutupan akses ini berakhir.


MPOB: Implementasi MCO membawa ketidak pastian pada sektor ekonomi, termasuk juga industri minyak kelapa sawit. Pada masa itu, kekhawatiran utama kami adalah seberapa parah penutupan akses ini akan berdampak pada operasional, terutama pada pemanenan dan pemrosesan FFB, serta kerugian yang ditanggung oleh produsen dan petani-petani kecil. Kementerian Industri Perkebunan dan Komoditas telah dengan cepat menyoroti masalah ini kepada pemerintah dan telah membenarkan seberapa pentingnya agar sektor minyak kelapa sawit tetap beroperasi untuk memastikan pasokan minyak makan untuk konsumsi domestik dan juga memenuhi kontrak luar negeri setelah MCO. Dewan Keamanan telah memperbolehkan industri minyak kelapa sawit untuk terus beroperasi pada hari kedua MCO.


Pandemi COVID-19 mebahayakan perdagangan global karena adanya pembatasan pergerakan, sehingga juga mempengaruhi pasokan dan penggunaan minyak kelapa sawit bagi negara pengimpor. Selama masa MCO, harga minyak kelapa sawit mentah (CPO) telah terpengaruh pada tahap awal, semenjak awal April 2020 harga CPO terus menurun disebabkan oleh ketidak pastian yang disebabkan oleh COVID-19 dan MCO di berbagai tempat yang mempengaruhi permintaan minyak kelapa sawit. Namun, sejak pertengahan Mei 2020, karena adanya sentimen yang positif, harganya mulai meningkat dan stabil hingga hari ini. Pandemi global juga telah menyoroti isu yang tidak disadari oleh warga Malaysia, yaitu ketahanan pangan dan swasembada produksi pangan. Di antara langkah-langkah yang diambil untuk mengatasi tantangan ini: pemerintah, dengan Rencana Pemulihan Nasional Jangka Pendek (PENJANA) telah mengumumkan pembebasan 100% atas bea keluar atas minyak kelapa sawit mentah, minyak inti kelapa sawit, dan minyak kelapa sawit olahan sejak 1 Juli 2020 hingga 31 Desember 2020, untuk mendorong sektor minyak kelapa sawit. Langkah tersebut akan mendorong pelaku usaha industri untuk menjual lebih banyak minyak kelapa sawit dan membantu mereka menghasilkan penghasilan yang lebih tinggi sambil menyelesaikan masalah mereka, termasuk kenaikan biaya yang muncul pada masa sulit ini.


Kami dapat mempromosikan lebih banyak ekspor, terutama di pasar minyak nabati tingkat atas, termasuk India, Tiongkok, dan Pakistan. Pembebasan pajak ini juga sejalan dengan keputusan India untuk mengimpor 1.14 juta ton minyak nabati pada bulan Juni dari angka rata-rata mereka di bulan April-Mei yaitu sekitar 865,000 ton. Untuk memastikan minyak kelapa sawit Malaysia dapat tetap bersaing di pasar global, MPOB selaku lembaga pemerintah yang dipercayakan untuk melayani industri minyak kelapa sawit di dalam negeri, telah mengambil langkah strategik untuk menaklukkan efek negatif yang disebabkan oleh pandemi, di mana langkah-langkah tersebut termasuk:

  • Membedakan minyak kelapa sawit Malaysia dengan minyak makan lainnya melalui pelestarian fitonutrien yang terkandung di dalam minyak kelapa sawit. Secara khusus beta karoten dan vitamin E tocotrienols, serta applikasinya pada bentuk produk makanan.

  • Komersialisasi produk bernilai tinggi seperti lemak dan suplemen nutraceutical berbasis kelapa sawit yang dikembangkan untuk berbagai aplikasi dan fungsi makanan.

  • Fokus pada penilitian yang menghasilkan lebih banyak produk hilir dibanding produk oleokimia dasar.

  • Menyediakan pusat layanan terpadu seperti fasilitas pabrik contoh dan analisa berkualitas internasional serta laboratorium berkualitas untuk membantu usaha kecil menengah dan industri yang tertarik pada produk hilir kelapa sawit.

  • Memberikan layanan konsultasi teknis untuk memastikan teknologi yang diajarkan kepada usaha kecil menengah maupun industri dapat berhasil dikomersialisasikan.

3. Usaha penerbangan dan industri berbasis pariwisata sedang mengurangi tenaga kerja secara besar-besaran karena menurunnya pendapatan yang drastis, apakah menurut anda industri minyak kelapa sawit juga akan terpaksa mengambil langkah drastis tersebut dan apa hal terburuk yang bisa terjadi?

MPOA: Sektor komoditas, berbeda sekali dengan sektor lain seperti sektor pariwisata, tidak terkena dampak buruk akibat MCO. Sebagai produsen penting dalam bidang pangan, sektor ini telah dibebaskan dan diperbolehkan untuk tetap beroperasi. Walaupun permintaan sedang terperosot, kami percaya hal ini hanya sementara karena manusia membutuhkan makanan untuk hidup, dan permintaan tersebut akan selalu berada disana walaupun berfluktasi. Sektor ini belum mengurangi tenaga kerja maupun memotong gaji karyawannya dan itu adalah bukti nyata ketahanan sektor ini. Walaupun laba menurun, namun mereka akan bertahan. Kenyataannya, dengan mulai longgarnya penutupan akses di berbagai negara, kami melihat permintaan dan harga yang mulai meningkat.


MPOB: Operasioanl industri minyak kelapa sawit tidak banyak terpengaruh oleh pandemi global seperti yang dirasakan oleh sektor pelayanan. Keseluruhan sektor produksi tidak terganggu sejak implementasi MCO. Dan pada kenyataan, industri minyak kelapa sawit sedang mengalami kekurangan tenaga kerja seperti yang dilaporkan oleh Malaysian Palm Oil Association (MPOA).

4. Apa saja efek jangka panjang terhadap industri yang dapat anda prediksikan dengan pandemi saat ini?

MPOA: Saya percaya pandemi akan tetap ada untuk jangka waktu yang lama hingga vaksin dapat ditemukan dan kita harus beradaptasi dan hidup dengan norma baru. Bahkan pada saat pandemi ini berlangsung, di mana banyak sektor yang ditutup, industri minyak kelapa sawit tetap bertahan terhadap gempuran ekonomi. Harga minyak kelapa sawit menurun bukan hanya karena kurangnya permintaan, namun juga karena alasan-alasan lain seperti jatuhnya harga minyak kelapa sawit mentah, yang disebabkan oleh faktor bahan bakar nabati yang selalu disatukan dengan minyak kelapa sawit.


MPOB: Pandemi saat ini tidak menyebabkan dampak buruk jangka panjang pada industri minyak kelapa sawit karena operasionalnya telah kembali normal. Namun, sama seperti sektor ekonomi lainnya, gangguan produksi dan operasional karena rantai pasokan tetap akan berdampak pada ekonomi. Industri minyak kelapa sawit Malaysia berorientasi pada ekspor dengan ekspor minyak kelapa sawit saja mencapai 93% dari total produksi minyak kelapa sawit mentah pada tahun 2019. Maka dari itu, industri minyak kelapa sawit Malaysia sangat bergantung pada ekspor. Pandemi telah mempengaruhi daerah utama tujuan ekspor minyak kelapa sawit Malaysia. Walaupun ekspor minyak kelapa sawit terpengaruh pada tahap awal pandemi, namun, belakangan ini ekspor sudah meningkat. Kami berharap dengan negara-negara mulai melonggarkan MCO mereka, permintaan minyak kelapa sawit akan meningkat secara lokal maupun global.


Malaysia juga mengantisipasi angka produksi minyak kelapa sawit yang lebih rendah pada tahun ini. Pandemi juga mempengaruhi implementasi bahan bakar nabati B20, serta pasar bahan bakar nabati. Implementasinya dipengaruhi oleh MCO karena pembatasan pergerakan, terutama pada peluncurannya di Sarawak dan Sabah. Selain itu, MCO telah menyebabkan kurangnya pemakaian bahan bakar nabati karena kurangnya transportasi di jalan. Hal ini bukan hanya terjadi di Malaysia, namun secara global. Kami mengantisipasi permintaan bahan bakar nabati akan terdampak selam 6 hingga 18 bulan, sampai pandemi ini dapat benar-benar terkendali secara global. Penundaan peluncuran B20 dan pengurangan penggunaan bahan bakar nabati karena MCO akan mempengaruhi angka stok minyak kelapa sawit akhir tahun.

5. Dengan begitu banyak hal negatif yang muncul di industri, mungkin anda bisa membagikan perspektif anda apa hal positif yang dapat dinantikan oleh industri minyak kelapa sawit untuk enam bulan ke depan?

MPOA: Seperti yang telah saya sampaikan sebelumnya, minyak kelapa sawit merupakan produsen pangan yang penting, akan terus adanya permintaan dan akan terus bertahan untuk waktu yang lama. Hal yang perlu diperhatikan adalah harga minyak kelapa sawit tetap lebih tinggi dibanding tahun lalu meskipun dengan adanya pandemi ini. Hal ini cukup untuk membuktikan ketahanannya. Kami lebih khawatir jika pemerintah menghentikan operasional kami karena tidak sesuai dengan Standar Prosedural, dibandingkan jika dikarenakan permintaan. Pembukaan sektor-sektor ekonomi secara bertahap dalam enam bulan ke depan akan terus meningkatkan permintaan dan juga harga. Pertanyaannya adalah seberapa cepat dapat kembali normal. Kami bersyukur karena harga terus meningkat semenjak pembukaan ekonomi bertahap pada kebanyakan negara dan hal itu sangat bagus untuk sektor minyak kelapa sawit untuk masa dekat ini.

MPOB: Kami sedang melihat harga CPO yang melambung pada semester ke-dua tahun 2020 didukung oleh antisipasi pemulihan permintaan ekspor dari negara-negara impor utama seperti Tiongkok dan Uni Eropa karena pelonggaran penutupan akses serta ekspektasi perkembangan ekspor ke India. Kami juga mengantisipasi kuartal ke-empat tahun 2020, tingkat stok akan meningkat karena naiknya angka ekspor di mana kami berharap dapat mendorong kenaikan harga. Malaysia telah melihat harga CPO melambung sejak bulan Mei tahun ini. Pada tanggal 24 Juni, harga CPO adalah 2,515 Ringgit Malaysia per ton. Berdasarkan hal ini, kami mengantisipasi harga rata-rata CPO untuk tahun 2020 adalah 2,500 Ringgit Malaysia per ton. Performa pasar bahan bakar dan lemak jenuh global diekspektasikan akan bercampur aduk, dengan total produksi dan ekspor diprediksikan akan lebih rendah dibanding tahun lalu. Namun, hal ini diekspektasikan akan menyebabkan rendahnya stok dengan harga yang lebih bagus.

6. Pemasok peralatan untuk industri minyak kelapa sawit dan mereka yang berada dalam rantai pasokan akan terpengaruh pada periode ini, bagaimana menurut anda mereka dapat mempertahankan usaha mereka dalam situasi yang menantang ini? Apa saja langkah-langkah lebih yang harus diambil?

MPOA: Kami mengalami beberapa kendala karena kurangnya persediaan peralatan selama masa penutupan akses ini, tetapi situasinya tidak kritis karena rantai pasokan dalam negeri masih tidak terpengaruhi, dan industri ini telah mengembangkan kemampunan produksi untuk mengelola kebutuhannya sendiri karena keberadaannya yang sudah lama. Selama industri tetap diperbolehkan untuk beroperasional, dan begitu juga dengan pemasok peralatan. Kami sangat beruntung karena kami tidak perlu bergantung kepada impor untuk bisa beroperasi.


MPOB: Selama masa MCO, pasokan peralatan untuk semua sektor dipengaruhi oleh masalah logistik dan faktor lain. Situasinya telah kian meningkat karena sektor ekonomi telah diperbolehkan untuk beroperasi setelah pandemi mulai mereda. Dengan kurangnya tenaga kerja semenjak COVID-19, kami berharap beberapa perusahaan perkebunan ataupun petani-petani kecil bisa mempertimbangkan untuk bergerak menuju mekanisasi di kebun dan operasionalnya. Penggunaan mesin juga akan membantu menjaga jarak sosial dalam perkebunan, pabrik dan penyulingan. Secara manual, akan lebih membutuhkan tenaga kerja. MPOB berharap permintaan mekanisasi dan perlatan perkebunan dapat membantu meningkatkan perekonomian pemasok mesin dan peralatan. Pembelian peralatan dalam industri minyak kelapa sawit, sama seperti industri lain, merupakan keputusan perusahaan untuk berinvestasi meningkatkan produksi dan operasionalnya. Pemerintah tidak ikut campur karena hal itu merupakan keputusan usaha.

7. Apa saran anda kepada produsen minyak kelapa sawit yang merasa berada pada kemerosotan pada saat ini? Langkah tambahan apa yang harus mereka ambil pada saat periode ini?

MPOA: Sektor minyak kelapa sawit tidak berada pada kemerosotan pada saat ini, melainkan lebih mirip sebuah gangguan, dan selama permintaan dan harga dalam batas wajar, mereka akan tetap relevan. Industri ini, berkontribusi sekitar 5% dari Produk Domestik Bruto (PDB) negara merupakan industri yang dewasa dan telah bertahan melalui berbagai tantangan dari tahun ke tahun, dan saya percaya mereka akan bisa menghadapi ketidak pastian ini. Sedikit berhemat dan beradaptasi dengan norma baru merupakan hal yang diperlukan oleh para pelaku usaha di industri. Satu faktor lain yang penting adalah hadirnya pemerintah memberi dukungan dalam bentuk kebijakan seperti kemudahan proses rekrutmen tenaga kerja serta bantuan finansial kepada petani-petani kecil untuk menjaga ketahanan. Kehidupan 3 juta warga bergantung secara langsung maupun tidak langsung kepada sektor ini. Inilah pentingnya sektor minyak kelapa sawit bagi negara ini.


MPOB: Semua sektor dalam industri minyak kelapa harus fokus pada meningkatkan produktivitas dan kualitas produk minyak kelapa sawit untuk mempertahankan pendapatannya terlepas dari harga minyak kelapa sawit. Hal ini bisa dicapai melalui manajemen yang efisien dan praktik yang baik dalam perkebunan, pabrik dan pemrosesan, serta meningkatkan aktifitas pada sektor nilai tambah di hilir. MPOB melalui usaha penilitian dan pengembangan (R&D) telah menghasilkan banyak teknologi dan inovasi baru yang mencakup seluruh sektor industri minyak kelapa sawit di mana akan meningkatkan produktivitas, efisiensi dan hasil. Bahkan, pada tanggal 7 Juli 2020, MPOB menyelenggarakan Seminar tahunannya dengan tema Transfer Teknologi / Transfer of Technology (ToT 2020) di kantor pusat MPOB melalui situs web ataupun Webinar dengan mempertimbangkan Standar Prosedural terkait COVID-19. TOT 2020 merupakan platform MPOB untuk memperkenalkan beberapa teknologi baru dari industri hulu hingga hilir untuk memajukan industri minyak kelapa sawit. Pada tahun 2019, MPOB telah meluncurkan 667 teknologi, 184 layanan dan telah mematenkan 367 inovasi. Dari segi komersialisasi teknologi, MPOB telah mencatat rekor dengan tingkat pencapaian 30.4%, sementara dari segi teknologi yang dipatenkan mencapai 32.4%. Pada TOT 2020, MPOB meluncurkan delapan (8) teknologi baru dan tujuh (7) layanan untuk komersialisasi.

bottom of page