top of page

MPOB menciptakan sistem pendeteksi larva ngengat dan kupu-kupu otomatis pertama

Malaysian Palm Oil Board (MPOB) telah mengembangkan sistem pendeteksi otomatis pertama di dunia untuk melacak spesies larva ngengat dan kupu-kupu “metisa plana”, yang berarti serangga pemakan daun yang menyerang pohon kelapa sawit.



MPOB mengatakan bahwa serangan larva ngengat dan kupu-kupu akan menyebabkan kehilangan sekitar 43 persen dari hasil panen jika tidak diobati.


"Data MPOB pada tahun 2016 menunjukkan kerugian yang disebabkan oleh larva ngengat dan kupu-kupu tersebut, sekitar 24 juta Ringgit Malaysia,” katanya dalam sebuah pernyataan hari ini.


MOPB mengatakan bahwa merupakan sebuah pelanggaran jika serangan larva ngengat dan kupu-kupu tidak diatasi, dan pemilik kebun akan dikenakan sanksi berdasarkan Undang-Undang Karantina Tumbuhan (Plant Quarantine Act) Tahun 1976.


"Penemuan para peneliti di MPOB, yang dipimpin oleh Mohd Najib Ahmad, dinamai Automated Bagworm Counter, atau disingkat menjadi Oto-BaC, menggunakan kamera dan algoritma pemelajaran mendalam yang dikembangkan oleh tim; terdiri dari pelacakan gerakan dan analisa warna semu untuk mendeteksi larva maupun kepompong ngengat dan kupu-kupu yang masih hidup ataupun sudah mati,” katanya.


Oto-BaC juga dapat mengkalkulasikan jumlah larva dan kepompong yang masih hidup maupun mati pada setiap daun palem dan mengklasifikasikannya pada tahap larva dan kepompong.


Alat tersebut, merupakan invoasi pertama pada industri minyak kelapa sawit, yang menyediakan koleksi data yang tepat dan dalam waktu nyata, serta merupakan sistem yang mudah digunakan untuk mendeteksi dan menghitung jumlah larva ngengat dan kupu-kupu pada lembaran daun kelapa sawit.


Ia juga dapat meminimalisir kesalahan manusia pada sensus dan mempromosikan praktek perkebunan yang presisi.


MPOB mengatakan dengan mengintegrasikan teknik visual mesin dan algoritma pemrosesan gambar, alat tersebut dapat dengan efektif digunakan oleh pekebun untuk memantau populasi larva ngengat dan kupu-kupu pada perkebunan mereka dan selanjutnya mengurangi kerugian hasil panen tandan buah segar.


"Penggunaan teknologi Oto-BaC dapat diperluas untuk menghadapi hama dari serangga jenis lain di perkebunan kelapa sawit. Oto-BaC sangat penting karena dapat menguntungkan pekebun dalam hal perlindungan kelapa sawit,” katanya.


Dengan Oto-BaC, tindakan pengendalian dapat direncanakan dan tahapan larva juga dapat diketahui, mengurangi biaya pestisida pada perkebunan kelapa sawit.


Selain itu, alat tersebut juga dapat membantu mengatasi masalah kekurangan tenaga kerja dan meminimalisir waktu yang digunakan untuk melakukan sensus.


Oto-BaC, diluncurkan pada Seminar Transfer Teknologi (Transfer of Technology) MPOB tahun 2020, memenangkan Medali Perak pada Pameran Teknologi Malaysia (Malaysia Technology Expo) yang diadakan pada tahun 2020 di Kuala Lumpur.


"Pelaku industri dan pengusaha didorong untuk mengkomersialkan Oto-BaC karena dapat dimanfaatkan dalam melakukan sensus larva ngengat dan kupu-kupu pada perkebunan kelapa sawit,” imbuh MPOB.

bottom of page